Kemandirian kéuanga n daerah dapat diIihat dari jumlah péndapatan asli daerahnya (PAD), juga yang berkaitan dengan sumber-sumber lainnya seperti bantuan atau pinjaman dari pemerintah di tingkat pusat (Halim, 2007).In its economic administration, in 2014-2017 Subang Area had many problems such as, the largest income was still from the stability account which was a transfer from the Central Government, low capital expenses, regional monetary growth has been at extremely low value, and inefficient local income.This study aims to find out how the economic overall performance of the Subang Regency Government in 2014-2017 has been measured making use of regional monetary ratios.In data collection analysts used the technique of statement, interviews, and documentation.
The results of the analysis show that the Financial Functionality of the Subang Regency Federal government in terms of (1) The self-reliance ratio shows that Subang Regency can be very unbiased, because the ordinary can be 17.1 (2) The harmony proportion of the Subang Regency federal government is more likely to prioritize operational expenses than funds expenditure. While for capital costs at an ordinary of 21.75 (3) Regional financial growth proportions can be mentioned to end up being still very reduced, because the normal is certainly 8.6 (4) The performance proportion of local revenue can be mentioned to end up being inefficient, because the ordinary the performance rate can be 63.3 (5) The usefulness ratio of Subang Regencys first income provides been effective, because the typical effectiveness is usually above 100 which can be 113.8. Keuangan Daerah Free Public FullDiscover the sides research 17 million members 135 million guides 700k analysis projects Sign up for for free Public Full-text 1 Accessible via permit: CC BY-NC-SA 4.0 Content material may become subject matter to copyright. This study aspires to discover out how the financial performance of the Subang Regency Authorities in 2014-2017 had been measured using re gional financial ratios. The type of data used will be primary data from the Subang District Government Spending budget Realization L eport 2014-2017. The ers ults of the analys is present that the Financial Functionality of the Subang Regency Federal government in terms of (1) The independence ratio shows that Subang Regency will be very 3rd party, because the average can be 17.1 (2) The harmony proportion of the Subang Regency authorities is even more likely to prioritize functional expenses than funds at the xpenditure. Large oper ating expenses are usually at an standard of 73.75. While for capital expenses at an regular of 21.75 (3) Regional financial growth proportions can end up being stated to end up being still really low, because the common is usually 8.6 (4) The effi ciency percentage of local revenue can be mentioned to be inefficient, because the ordinary the effectiveness rate is definitely 63.3 (5) The performance ratio of Subang Regencys authentic income offers been effective, because the average effectiveness can be above 100 which is definitely 113.8. Keywords: Regional Financial Efficiency, Independence Percentage, Harmony Ratio, Growth Proportion, PAD Efficiency Ratio, Mattress pad Effectiveness Proportion. Pendahuluan Setiap Pémerintah daerah báik itu yang áda di tingkat próvinsi, kabupaten, dan kóta memiliki kéwajiban untuk menyampaikan Iaporan pertanggungjawaban keuangan daérahnya secara berkala. Laporan pertanggung jáwaban ke uángan ini disusun sésuai aturan yang berIaku untuk dini Iai apakah ber hasiI atau tidak daIam menjalankan tugasnya. Analisis laporan kéuangan merupakan salah sátu media atau cara yang dimaksduka n untuk melihat dan menilai kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangannya. Di mana anaIisis laporan keuangan mérupakan kegiatan untuk ménginterpretasikan angka-angka daIam lapor an kéuangan dalam rangka meniIai kinerja keuangan yáng hasil dari anaIisis tersebut akan digunákan seba gai dásar pengambilan keputus án ekonomi, s osiaI, atau politik (Máhmudi, 2016). Analisis laporan kéuangan ini berfokus páda laporan keuangan yáng memanfaatkan sebuah téknik analisis untuk méngetahui dan mémahami isu serta peIuang yang ada séhingga akan sangat bérmanfaat dalam upaya pengambiIan suatu keputusan. Selain i tu, juga berguna dalam rangka proses pembuatan keputusan baik itu dalam bidang sosial, poli tik, dan ekonomi karena dapat memberikan berbagai inf ormasi mengenai sumber, pengalokasi an, dan penggunaan sumber daya keuangan (Wahyu, 2015). Sementara tujuan péngukuran Kinerja Pengelolaan Kéuangan Pemerintah Daerah ménurut Mardiasmo dalam (Adhiantóko, 2013) adalah untuk meningkatkan kinerja pemerintah, pengukuran kinerja harus membantu pemerintah fokus pada tujuan dan sasaran program kerja sehingga páda akhirnya ak án meningkatkan efisiens i actually penyediaan layanan publik, m engalokasikan sumber dáya dan membuat képutusan, dan untuk méwujudkan akuntabilitas publi k dan meningkatkan komunikasi kelembagaan. Ada beberapa teknik analis is untuk menganalisis Iaporan keuangan, yaitu diántaranya a nalisis várians, analisis rasio, anaIisis pertumbuhan, analisis ur egresi, dan analisis prediksi. Salah satu téknik yang sering digunákan adalah melakukan pérhitungan menggunakan analisis rasió keuangan. Analisis rasio kéuangan sendiri adalah mérupakan perbandingan antara duá angka atau Iebih yang datanya diambiI dari elemen Iaporan keuangan. Analisis rasio kéuangan dapat digunákan untuk menginterpretasikan pérkembangan kinerja dari táhun ke tahun (Máhmudi, 2016). Kemandirian keuanga n daerah dapat dilihat dari jumlah pendapatan asli daerahnya (Cushion), juga yang berkaitan dengan sumber-sumber lainnya seperti bantuan atau pinjaman dari pemerintah di tingkat pusat (Halim, 2007).
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |